di titik persimpangan, berbagai sisi wajah dunia bermuara menjadi satu
di titik persimpangan, keputusan menyebabkan konsekuensi…haruskah memilih salah satu?
di titik persimpangan, di mana keputusan sekarang menjadi penentu
di titik persimpangan, mendua / berlepas diri…sendiri berjalan tanpa arah yang menentu
di titik persimpangan, tak ada yang diharapkan dan mengharapkan, di mana keluarga dan kawanku?
di titik persimpangan, mencari sesuatu yang diperjuangkan setelah beberapa terasa hilang
di titik persimpangan, berharap semangat saat hilang asa melesat
di titik persimpangan, berharap ada yang memegang tanganku erat
di titik persimpangan, dua idealisme yang berbeda bertemu
di titik persimpangan, butuh kawan untuk mengarungi hidup
di titik persimpangan, sendiri serasa membeku
di titik persimpangan, find true way to Allah
Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnatti ba’ah wa arinal batila batilan warzuqnajtinabah ya arhamarrahimiin….amiin
semoga hari ini menjadi senyum di masa nanti
Jurangbelimbing Tembalang, 4 April 2012 *by: Suntea Sun/Ammara Aziz/Santi Shalihah